Berita Pantura Kumpulan Berita dan Informasi dari berbagai sumber yang terpercaya
Jateng, Semarang – Satgas Covid-19 menertibkan para pelanggar aturan PPKM Darurat yang terdiri dari sektor non-essensial. Penindakan tersebut dilakukan kepada warga yang melanggar, warung yang tidak melayani makan dibawa pulang, dan took non-essensial yang masih membuka usahanya.
Para petugas menindak pelanggar dengan cara mendatangkan satu truk pemadam kebakaran dan melakukan patrol di kawasan Jalan Mgr Soegijopranoto. Pelanggar yang ada di lokasi langsung di semprot air ke arah lokasi pelanggar. Begitu juga di lokasi lain seperti di jalan KH Wahid Hasyim serta di Jalan Wotgandul Barat.
“kita bawa damkar karena tidak mau kompromi dengan pelanggar. Langgar, semprot! Kalau hanya imbauan, kasihan pemimpin wilayah,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto.
Menurut Fajar tindakan tegas perlu dilakukan kepada warga yang masih bandel, dan dari pemangku wilayah juga melakukan sosialisasi PPKM Darurat. Selain itu, took aksesoris dan took kain juga di segel oleh Satpol PP di Jalan Pemuda.
Jika dilihat dari luar, tampak took kain tersebut sudah tutup, namun ketika petugas memeriksa ke dalam, banyak karyawan dan ternyata masih melayani pembelian langsung, toko tersebut buka namun ditutup ketika petugas mendatanginya.
“Jadi ini kalau datang langsung ditutup. Saya sampaikan, Pak Kapolsek dan Pak Camat ini kerjanya sudah luar biasa, kalau pemilik usaha masih main-main ya kita segel,” jelas Fajar.
Fajar kembali menegaskan penyegelan dilakukan terhadap tempat usaha non-essensial yang nekat buka. Karena dalam aturan, semua pekerja non-essensial harus work from home (WFH). Fajar juga menjelaskan jika yang di segel adalah tempat usaha yang non-essensial, namun jika toko sembako masih dipersilahkan.
Sementara itu di tempat lain, petugas dari Polrestabes Semarang juga melakukan pembubaran orang-orang yang makan ditempat di pusat kuliner jalan Imam Barjo. (Irf)
