Jateng, Semarang – Akibat melonjaknya kebutuhan Oksigen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Oksigen dalam mengatasi lonjakan kebutuhan oksigen rumah sakit di Jateng.
“Jadi Satgas saya minta data, ada berapa deponya, pabriknya dari mana, kapasitas berapa, dan lainnya. Termasuk manajemen botol dan tabung di rumah sakit yang harus diperbaiki. Setelah habis, langsung ditaruh di depan untuk diangkut dan diisi ulang. Jadi jangan sampai ada yang kekurangan,” ucap Ganjar, Senin (5/72021).
Satgas tersebut bertugas memperbaiki SOP dimulai dari rumah sakit hingga distributor. Gubernur Jawa Tengah ini juga meminta para supplier oksigen untuk tidak mengedepankan ego masing-masing.
“Jadi saya minta suplier tidak egois, botol yang kosong saya minta diizinkan diisi oleh suplier siapa pun, sehingga jangan sampai ada yang kekurangan. Satgas saya minta mengkoordinasikan itu dan dibuat MoU-nya. Nanti kami buatkan sistemnya agar semua lancar,” ujar beliau.
Selama kondisi darurat ini, tabung-tabung yang kosong tersebut diharapkan agar dapat suplier lain juga bias mengisi tidak hanya supplier dari pemilik tabung. Agar kebutuhan oksigen yang melonjak dapat diselesaikan.
Selain itu juga, Ganjar memastikan mengecek harga oksigen di depo-depo tersebut, serta ketersediaan oksigen juga harus dipastikan.
Dikarenakan sebelumnya ada laporan bahwa harga oksigen di Jateng sangat mahal, dan naik beberapa kali lipat selama masa pandemi. (Irf)