Jateng, Boyolali – Kabar kurang baik datang dari tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Boyolali, pasalnya sekitar 153 nakes positif terpapar COVID-19 yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, apoteker hingga tenaga sanitarian.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ratri S Survivalina mengkonfirmasi persoalan 153 nakes di Boyolali yang terpapar COVID-19. Dilihat dari data per 3 Juli 2021, ada sekitar 153 tenaga kesehatan yang terdiri dari 16 dokter, 45 bidan, 43 perawat, 8 tenaga laboratorium, dan rekam medic 13 kasus.
Lebih lanjut, dari farmasi, Akademi Teknik Elektromedik (Atem), transporter Nakes dan bagian admin yang masing terdapat satu kasus. Selanjutnya dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) terdapat 9 kasus, apoteker 10 kasus dan sanitarian satu kasus.
Diduga penyebab dari banyaknya tenaga medis yang tertular berasal dari virus varian baru, karena penyebarannya sangat cepat. Nakes yang terpapar COVID-19 saat ini tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) dan masa pemulihan.
Menurut Kepala Dinkes, banyaknya Nakes yang terpapar mempengaruhi pelayanan fasilitas kesehatan disana. Namun lebih lanjut Lina menjelaskan pihaknya tetap berupaya penuh agar masyarakat tetap terlayani.
Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan baik rumah sakit rujukan COVID-19 dan umum tetap berjalan, kerena rumah sakit termasuk dalam sector kritikal yang tidak bias tutup saat PPKM Darurat. Pihaknya juga menambah personel nakes untuk membantu penanganan pasien. Termasuk di lokasi isolasi mandiri terpusat milik Pemkab Boyolali.
Sementara itu, menurut dokter Didik Suprapto, jumlah dokter di Boyolali yang saat ini masih terpapar COVID-19 ada 12 orang. Dua orang masih dirawat dan 10 lainnya isolasi mandiri.
“Update saat ini, untuk dokter yang terpapar 2 masih dirawat dan 10 isoman,” kata Didik. (Irf)
