Berita Pantura Kumpulan Berita dan Informasi dari berbagai sumber yang terpercaya
Jateng, Ungaran – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong pengembangan dan inovasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran. Beliau juga mendukung rencana relokasi BIB dari Ungaran ke tempat lain yang lebih dingin, guna meningkatkan kualitas semen beku pejantan unggul yang dihasilkan.
“Kita patut berbangga di Jawa Tengah memiliki BIB yang jumlahnya tidak banyak di nusantara. Untuk provinsi, mungkin satu-satunya provinsi yang memiliki BIB hanya Jawa Tengah. Tadi saya lihat tenyata sudah bersertifikat internasional, sehingga kita tinggal dorong saja,” kata Gus Yasin, sapaan Wagub, saat usai meninjau BIB Ungaran, Rabu (14/7/2021).
Selain itu, BIB Ungaran juga merupakan salah satu BIB yang mempunyai hasil semen beku dengan kuaitas sangat baik di Indonesia. Bahkan untuk tahun ini bakal ditargetkan produksi 700 ribu semen beku untuk memenuhi kebutuhan semen beku di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, hal tersebut tidak memungkiri perlunya inovasi dan pembaruan agar dapat menjaga kualitas dan meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya adalah dengan tempat dan laboratorium yang berada di suhu lebih rendah.
“Memang perlu ada inovasi yang harus diperbarui. Seperti saat ini, luasan yang ada di Ungaran. Kalau dulu di sini suhunya dingin sekarang mulai panas. Begitu juga masih banyak masyarakat yang mulai mendekat ke area BIB ini, sehingga memang perlu ada pemikiran kapan kita merelokasi tempat ini supaya hewan-hewannya nyaman, dan produksi bisa meningkat,” kata Wagub.
Terkait hal tersebut, Gus Yasin telah mendengarkan paparan dari pihak BIB Ungaran. Mereka juga telah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan survey tempat yang rencananya akan menjadi lokasi baru BIB Ungaran. Namun untuk memulai relokasi tersebut, masih memerlukan waktu yang tidak sedikit.
“Untuk tempat relokasi rencananya akan ditempatkan di Sumowono. Kalau untuk target waktunya belum, kami masih harus menghitung lagi apalagi ini sedang pandemi,” katanya. (Irf)
