Demak, Jateng – Salah satu pakar dari Institut Teknologi bandung (ITB) yang mengungkapkan prediksi tiga daerah di Jateng, yaitu Semarang, Demak, dan Pekalongan, akan tenggelam dikarenakan terus mengalami penurunan tanah. Bupati Demak, Eisti’anah, juga mengaku telah memikirkan hal itu dengan salah satu penanganan melalui tol Semarang-Demak yang akan terintehrasi dengan tanggul laut.
“Kita sudah merancangnya, dan menggait (menggandeng) dari (Pemerintah) Pusat, dan sebenarnya sudah ada penanganan termasuk salah satunya tol (Semarang-Demak) itu,” kata Eisti usai meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tahun 2020 Jurusan Otomotif di YPI Miftahul Falah Betahwalang, Kecamatan Bonang, Demak, Rabu (4/8/2021).
Meskipun begitum Eisti masih bisa melakukan hal banyak karena masih focus penanganan COVID-19.
“Dan kemarin itu di kondisi kita memang harus lebih mementingkan ke COVID-19 dulu, tetapi hal itu tetap akan kita pikirkan,” sambung Eisti.
“Iya (cukup mengkhawatirkan), tetap kita pikirkan,” ujarnya.
Dalam sebuah berita sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyinggung terkait potensi tenggelamnya Jakarta. Kepala Lembaga Riset Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Heri Andreas sependapat dengan ucapan tersebut, tapi dia lebih khawatir dengan potensi tenggelamnya Kota Pekalongan, Semarang, dan pesisir wilayah Demak.
Heri juga berpendapat, pembangunan tanggul dan penataan pesisir juga bisa menjadi salah satu upaya dalam mencegah Jakarta tenggelam.
“Jadi (ucapan Biden itu) bisa diprediksi iya. Tetapi terbukti tidaknya ya belum tentu terbukti. Karena di tengah jalan pasti ada upaya intervensi yg dilakukan, contohnya membangun tanggul pantai dan laut, lalu mengurangi laju penurunan tanah dengan substitusi air Tanah dengan pipanisasi,” ujar Heri pada Senin (2/8).
Justru pada saat ini, Heri berpendapat bahwa wilayah Pekalongan, Semarang, dan pesisir wilayah Demak lebih mengkhawatirkan karena mengalami laju penurunan tanah. Lembaga Riset IA-ITB pun, kini lebih memprioritaskan risetnya pada daerah-daerah tersebut.
“Area-area yang berada di bawah laut lebih luas dari Jakarta. Dalam 10 tahun ke depan jika tidak ada upaya manajemen risiko yang baik, maka prediksi tenggelamnya wilayah-wilayah ini akan lebih pasti dibandingkan Jakarta,” ujarnya.
Heri menjelaskan di Indonesia saat ini terdapat 112 Kabupaten/Kota yang mempunyai risiko untuk tenggelam. Potensinya sudah jelas dari data-data pengukuran.
“Belumlah terlambat untuk mencegah tenggelamnya wilayah-wilayah ini termasuk Jakarta,” ucap Heri
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut hal tersebut sudah dikaji oleh Pemprov Jateng.
“Kajiannya sudah ada,” kata Ganjar usai meninjau isolasi terpusat di SDN Cemara Dua, Solo, Rabu (4/8). (Irf)