Suasana pasar gratis yang digelar para pegiat literasi Pati dan Sanggar Bayuning Mataram. (AHMAD RIFA'I / BERITA PANTURA)

Peringati HUT RI, Pegiat Literasi Di Pati Gelar Pasar Gratis Untuk Warga

Jateng, Pati —Dalam rangka peringati hari kemerdekaan RI ke 76, para pegiat literasi Pati dan sanggar bayuning mataram gelar kegiatan pasar gratis. Acara digelar di sekitar Sanggar Bayuning Mataram Cengkalsewu kecamatan Sukolilo, Ahad(15/08/2021).

Mereka menjajar lapak dadang yang berisi pakaian layak pakai, tas, dan sayuran yang siap dimanfaatkan masyarakat sekitar. terdapat pula buku bacaan dan perlengkapan belajar menulis serta alat mewarnai untuk anak-anak.

Pasar geratis dibuka pukul 15.00 WIB,dengan pembagian 3 stand yakni stand sayuran, stand pakaian & tas, dan stand buku & lapak baca. Tidak lupa juga acara di isi dengan pementasan kecil-kecilan dari Pelajar NU ranting cengkalsewu,  Pelajar NU anak cabang Kayen, serta anak didik Sanggar Bayuning Mataram.

Sanggar Bayuning mataram merupakan sanggar yang dirintis oleh Safiq. Pejuang literasi dari desa kecil di Sukolilo. Atas dasar keresahan terhadap perilaku kaum muda zaman sekarang, dimulai dari anak-anak hingga remaja yang meninggalkan budaya unggah ungguh kepada yang lebih tua, hingga muncullah ide untuk mendirikan sanggar yang memberikan pengajaran etika yang baik bagi kaum muda dan anak-anak.

Kegiatan utama yang dilakukan sanggar adalah memberikan materi pembelajaran berbasis agama, kebudayaan, serta pelajaran lain yang tidak di ajarkan di sekolah formal. Hingga sekarang, sanggar Bayuning Mataram telah berkembang menjadi pusat pertemuan para pelajar Cengkalsewu Sukolilo untuk berbagi informasi dan tempat diskusi.

Anak didiknya pun kini telah bertambah menjadi semakin banyak. Safiq sebagai salah satu inisiator, dengan suka rela membagikan ilmu yang pernah diperolehnya dari pesantren kepada anak-anak.

Pendekatan yang digunakan dalam sistem pembelajaran pada sanggar menggunakan komunikasi jawa halus atau biasa di sebut kromo inggil. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan pendidikan karakter dasar pada anak-anak agar tidak lupa pada budaya yang dimilikinya, dimana kini budaya berbahasa jawa halus yang seharusnya dilakukan kaum muda kepada yang lebih tua kini telah terkikis berganti dengan bahasa anak gaul jaman now.

BACA JUGA  Egy dan Alkan Baggott Absen Pada Laga Pertama di Piala AFF 2020

Kegiatan pasar gratis ini merupakan salah satu gerbang yang membuka jembatan antara Literasi Pati utara yang berkegiatan di Pati bagian Utara dengan Sanggar Bayuning Mataram yang masif menghidupkan literasi di Pati bagian Selatan.

Tujuan dari pasar gratis dilakukan adalah untuk memperkenalkan budaya literasi dan kesadaran berbagi pada masyarakat khususnya wilayah Kabupaten Pati. Kegiatan pasar gratis yang rutin dilaksanakan setiap seminggu sekali ini merupakan program sosial yang digalakkan pegiat literasi Pati utara untuk memperkenalkan pada masyarakat bahwa berbagi itu bisa dilakukan oleh siapapun.

Konsep yang ditawarkan pada kegiatan pasar gratis pegiat literasi pati utara adalah jupuk ora bayar, deleh ora di bayar yang artinya setiap orang berhak mengambil kemanfaatan yang ada di pasar gratis tanpa di pungut biaya, juga setiap orang berhak memberikan donasi dalam bentuk apapun yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang lain tanpa diberi imbalan.

Konsep tersebut tentu akan membuka pikiran masyarakat yang kemampuan ekonominya lebih tinggi dari masyarakat yang lain, sehingga tergerak untuk saling tolong menolong dalam hal memenuhi kebutuhan sandang dan pangan.

Diharapkan dengan diselenggarakannya pasar gratis di Sanggar Bayuning Mataram bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sukolilo secara khusus, dan bisa menimbulkan benih kesadaran akan literasi dan budaya berbagi bagi masyarakat pati secara umum. (ahr)

Check Also

Ratusan Penghuni Lapas Kelas II B Tuban Dapat Remisi

Jatim, Tuban —Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tuban mendapatkan remisi kemerdekaan saat …

Guna Menumbuhkan Nasionalisme, Eks Napiter Di Sukoharjo Memperingati HUT RI Ke-76

Jateng, Sukoharjo – Dalam rangka menumbuhkan nasionalisme, Yayasan Gema Salam bersama eks narapidana terorisme (napiter) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *