Wisata
Kawasan Garongan atau (Jaka Garong) desa wisata yang berada di dusun Garongan - Kembang, Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman

Desa Wisata di Lereng Merapi yang Edukatif dan Menyenangkan

 

Yogyakarta — Jelajah Alam Kawasan Garongan atau (Jaka Garong) adalah desa wisata yang berada di dusun Garongan – Kembang, Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Yogyakarta. Desa wisata di lereng gunung Merapi ini, memanfaatkan potensi alam dengan konsep outing atau kegiatan outbound maupun kegiatan edukasi, meliputi edukasi perikanan maupun perkebunan. Menariknya, berbeda dibanding desa wisata lainnya, setiap kegiatan di sini dikemas pula dengan edukasi bahasa.

Ketua Pengelola Desa Wisata Jaka Garong, Agus Sugiarto mengatakan, edukasi bahasa merupakan konsep baru di Desa Wisata Jaka Garong yang memadukan kegiatan wisata dengan belajar bahasa asing. Ada lima bahasa. Yaitu bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, Korea dan Bahasa Arab.

“Edukasi bahasa ini kita kombinasi dengan kegiatan kami. Misalnya, edukasi masuk kebun. Maka penjelasan budidaya salak ke wisatawan menggunakan beragam bahasa. Tergantung request (permintaan). Sudah ada tim pemandu bahasa,” kata dia, Sabtu (25/12/2021).

Menurutnya, pemandu bahasa ini berasal dari warga lokal yang sebelumnya pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di mancanegara. Mereka akan mendampingi dan mengajak wisatawan menjelajahi Wisata Garongan menggunakan bahasa asing sesuai permintaan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari. Mudah dimengerti.

“Ini sangat efektif bagi wisatawan untuk belajar bahasa,” tutur Agus.

Lebih lanjut, Ketua Pokdarwis Kalurahan Wonokerto ini menceritakan dusun Garongan – Kembang sudah dicanangkan menjadi desa wisata sejak 1998. Namun, mulai dikembangkan tahun 2008 dengan konsep outing, kegiatan yang menyenangkan.

Selain outbound, susur sungai, desa wisata Jaka Garong juga menyediakan atraksi kuliner. Pengunjung bisa berwisata kuliner dengan kegiatan yang menarik. Misalnya, ingin kegiatan bakar-bakaran ikan, pengunjung tidak perlu repot. Semua fasilitas, mulai dari alat membakar, ikan hingga bumbunya telah disediakan.

BACA JUGA  Asal Usul Nama Yogyakarta dan Malioboro

“Pengunjung ke sini cukup bawa badan saja, semua kami disediakan. Ikannya bisa beli dipasar ikan. Bisa juga pancing sendiri di kolam. Lalu dibakar. Jika malas bakar ada petugas yang membakarkan,” ujar dia, menjelaskan.

Jaka Garong kini terus berbenah menyambut wisatawan di akhir tahun. Konsep terus dimatangkan seiring pariwisata yang mulai menggeliat dibanding awal pandemi yang kunjungan ke desa wisata mengalami kemerosotan tajam.

“Sekarang, di masa PPKM level 2 ini, kami sudah berani menerima tamu namun dibatasi dan dengan protokol kesehatan,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan, menyambut tahun 2022 mendatang pihaknya bakal mulai bergerak menggeliatkan pariwisata di Kabupaten Sleman agar bisa segera reborn seperti sebelum pandemi. Selain itu, pihaknya juga akan lebih mendorong kepada tempat – tempat wisata berbasis masyarakat seperti desa wisata untuk bangkit.

“Desa wisata akan kami lebih dorong lagi. Karena, selama pandemi desa wisata, cenderung bisa bertahan, nggak kolep banget. Masih ada pergerakan,” ujar dia.

Desa wisata Jaka Garong juga akan mulai didorong. Yaitu, dengan menggabungkan satu titik destinasi wisata dengan lainnya, agar saling terhubung. Suparmono mengaku akan mencoba membuat grand desain, yang menghubungkan semua desa wisata di Kalurahan Wonokerto.

“Jadi, ketika wisatawan datang tidak hanya berkunjung satu titik tapi ke yang lainnya. Ini akan kami gabungkan. Meskipun tidak mudah. Tapi akan kami coba,” ujar dia. (rif/ahr)

Check Also

Asal Usul Nama Yogyakarta dan Malioboro

DIY — Ketika Mendengar kata objek wisata Malioboro Jogja, apa sih yang di pikiran kamu? …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *