Beritapantura.net, Boyolali -Mendekati tahun baru, harga harga cabai di Boyolali mengalami kenaikan. Di Pasar Kota Boyolali, harga cabai rawit mencapai Rp90.000 per kilogram (kg).
Dilansir dari Solopos.com, harga cabai pada bulan November lalu di Pasar Kota Boyolai hanya berkisar Rp35.000 per kg.
“Naiknya paling drastis. Di November kemarin harganya perkilo hanya Rp35.000 per kilo, terus mulai Desember makin naik hingga sekarang jadi Rp90.000 per kilo,” ujar Sumar salah seorang pedagang, Senin (27/12/2021).
Pedagang yang berjualan di Pasar Kota Boyolali selama lima tahun tersebut, mengatakan kenaikan harga cabai rawit biasanya terjadi pada Desember dan menjelang Lebaran. Alasannya karena pada waktu-waktu tersebut jumlah permintaan cukup tinggi.
“Sudah seperti pola sih, jadi di Desember dan menjelang Lebarang pasti harganya naik. Itu penyebabnya karena pasokannya stabil tapi permintaan pasar sangat tinggi, bahkan yang dari Jakarta minta ke daerah,” ujarnya.
Sumar mengatakan tak hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan. Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti brokoli dan bunga kol.
“Selain cabai rawit, ada brokoli yang harganya naik dari Rp12.000 per kilo jadi Rp28.000, terus ada juga bunga kol dari Rp10.000 jadi Rp20.000. Harga yang merosot juga ada, contohnya selada, dulu November harganya Rp40.000 sekarang hanya Rp.15.000,” kata Sumar.
Walau harga mengalami kenaikan, Sumar mengaku peminat cabai rawit dan kebutuhan lainnya tidak turun. Ia mengaku pembelian cenderung stabil. “Pembelian di warung saya cukup stabil. Tapi pembeli juga mengeluh, tapi mungkin karena kebutuhan jadinya beli juga walau mengeluh,” kata Sumar.
Salah satu pembeli di warung Sumar, Wondo, 60, mengatakan ia tidak punya pilihan lain selain tetap membeli. “Ya bagaimana lagi, saya tetap beli karena kebutuhan. Ya tetap beli walaupun harganya naik,” ujar Wondo saat berbelanja di warung Sumar.
(spc/ahr)
